INVENTORY


    Inventory atau Persediaan adalah material yang disediakan pada saat keadaan menunggu baik penjualan dimasa yang akan datang maupun yang akan mengalami transformasi. Persediaan dapat berupa bahan baku (material), produk setengah jadi, maupun produk jadi yang siap untuk dijual, didistribusikan, atau disimpan. Jumlah persediaan bahan baku dipengaruhi oleh kebutuhan bahan baku. Kurangnya persediaan bahan baku akan mengakibatkan terhambatnya proses produksi sehingga tidak terpenuhinya permintaan konsumen, sedangkan persediaan bahan baku yang terlalu banyak akan menaikan biaya pengadaan persediaan, oleh sebab itu, pengendalian persediaan dibutuhkan untuk melancarkan proses produksi, memaksimalkan kepuasan konsumen, dan meminimasi biaya pengadaan persediaan. Metode Single Item Single Supplier digunakan untuk pemesanan satu jenis bahan baku dari satu supplier, sedangkan metode Multi Item Single Supplier adalah untuk pemesanan beberapa jenis bahan baku dari satu supplier . Metode Multi Item Single Supplier digunakan untuk meminimasi beberapa biaya dalam sistem persediaan. Biaya-biaya persediaan yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam gudang adalah biaya pesan dan biaya simpan. Selain biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan cukup besar karena pemesanan bahan baku dilakukan secara terpisah, beberapa bahan baku juga memiliki lead time yang berbeda-beda.
    Macam-Macam Persediaan Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008) dilihat dari jenisnya, ada empat macam persediaan secara umum, yaitu:
1. Bahan baku ( raw materials )
 2. Bahan setengah jadi ( work in process )
 3. Barang jadi ( finished goods )
4. Bahan-bahan pembantu ( supplies )  
    Jenis-Jenis Persediaan  Menurut Tersine (1994), persediaan secara garis besar dapat digolongkan beberapa kategori sebagai berikut:
1. Working Stock ( cycle stock atau lot size stock )
2. Safety stock ( buffer stock atau fluctuation stock )
3. Anticipation stock (seasonal stock atau stabilization stock)
4. Pipeline stock (transit stock atau work in process stock)
5. Physic stock  
    Klasifikasi Masalah Persediaan Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008) ada dua masalah umum yang dihadapi suatu sistem di dalam mengelola persediaan, sebagai berikut:
1. Masalah kuantitatif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan penentuan kebijaksanaan persediaan, antara lain:
2. Masalah kualitatif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran pengelolaan sistem persediaan seperti:
    Biaya-Biaya Sistem Persediaan Biaya sistem persediaan menurut Ristono (2007) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Biaya Pembelian ( Purchasing Cost = c)
2. Biaya Pengadaan ( Procurement Cost )
3. Biaya Penyimpanan ( Carrying Cost  = h)
4. Biaya Kekurangan Persediaan ( Shortage Cost = p)
5. Biaya Sistemik.
    Model-Model Sistem Persediaan
1. Model Q
Model persediaan ini sering disebut juga Fixed Order Size Inventory System dan Countinous
Review System . Model persediaan ini disarankan untuk melakukan monitoring secara intensif atas status inventori untuk mengetahui kapan saat pemesanan dilakukan (r) dan ukuran lot pemesanan (Q) selalu tetap untuk setiap kali pemesanan dilakukan menurut Bahagia (2006).
2.Model P Sistem persediaan ini disebut juga sebagai Fixed Order Interval Inventory System , Model P, dan Periodic Review System . Model ini melakukan pemesanan barang hanya pada interval waktu tertentu yang tetap (t). Keputusan untuk melakuakan pemesanan barang dan penentuan jumlah barang yang dipesan hanya dilakukan pada interval waktu tertentu. Jumlah pemesanan (Q) dapat bervariasi dari satu periode ke periode berikutnya menurut Bahagia (2006).
3. Economic Order Quantity (EOQ) Menurut Tersine (1994) Persediaan memiliki tujuan agar perusahaan dapat membeli atau membuat item dalam jumlah ekonomis. EOQ merupakan jumlah pemesanan yang dapat meminimumkan total persediaan.
    Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan
Menurut Turner (2000) Perencanaan dan pengendalian persediaan memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Fungsi perencanaan persediaan adalah untuk menentukan kebutuhan material (komponen-komponen, bahan baku, rakitan, persediaan, dan sebagainya) yang sangat penting dalam memenuhi rencana operasi. Sedangkan fungsi pengendalian persediaan adalah untuk menentukan persediaan yang sesuai, titik pemesanan kembali, safety stock (dibutuhkan sebagai pengaman terhadap permintaan yang besar selama periode waktu yang pendek), dan sejenisnya.
    Peramalan
Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008) peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa mendatang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.

0 comments:

Post a Comment